Ilustrasi Mobile Suit Gundam SEED Freedom (Foto: Istimewa).

[REVIEW] Mobile Suit Gundam SEED Freedom: Ketika Cinta Lacus - Kira Diuji dan Jadi Pemantik Perang

Review 3 Mei 2024

Setelah sempat menggelar sesi fans screening pada 20 April lalu, kini Mobile Suit Gundam SEED Freedom mulai ditayangkan di berbagai bioskop Indonesia secara reguler sejak Rabu (1/5) lalu.

Film yang menjadi sekuel dari Mobile Suit Gundam Destiny sekaligus menjadi "penutup" seri Gundam Seed memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi nostalgia sendiri tersendiri bagi fans.

Seperti apa ulasannya? Berikut rinciannya:

Perhatian: Review Ini Mengandung Spoiler!

Bagi yang belum melihat film ini ataupun serial anime Gundam Seed dan versi novelnya, MedForians harus menontonnya terlebih dahulu. Ini juga menjadi salah satu kekurangan dari film Mobile Suit Gundam SEED Freedom untuk memahami awal cerita filmnya.

Mobile Suit Gundam SEED Freedom sudah langsung dibuka dengan tensi perang yang tinggi di dunia saat tahun CE75, ketika pertempuran di dunia sejak kematian Gilbert Dullindal, pencetus Destiny Plan masih berlanjut. Film dibuka oleh lagu dari TM Revolution "FREEDOM".

Ketika itu muncul gerakan kemerdekaan, dan agresi yang dilakukan oleh Blue Cosmos. Untuk menenangkan situasi, sebuah badan pemantau perdamaian global bernama COMPASS dibentuk, dengan Lacus sebagai presiden pertamanya dan Kira Yamato sebagai kapten mobile suit.

Compass

Sebagai anggota COMPASS, Kira dan rekan-rekannya ikut campur dalam berbagai pertempuran regional. Kemudian negara yang baru didirikan bernama Foundation (dipimpin Putri Aura dan PM Orphee Lam Tao) dengan armada Black Knights pimpinan Shura mengusulkan operasi gabungan melawan benteng Blue Cosmos.

Foundation

Hadirkan Nostalgia dan Pertempuran Mobile Suit Lawas

Peluncuran film Mobile Suit Gundam SEED Freedom kembali menghadirkan berbagai karakter utama yang ada di Gundam Seed Destiny seperti Shin, Kira, Lacus, Arthrun, dan Cagalli. Tak hanya mereka berempat, kapten kapal Archangel seperti Murrue Ramius dan Mu La Flaga mendapatkan porsi tampil yang cukup banyak.

Selain dari soal karakter, tampilnya berbagai mobile suit lawas seperti Gundam Justice, Gundam Freedom, hingga Gundam Destiny juga ikut bertempur. Di film ini Rising Freedom dan Immortal Justice menjadi gundam terbaru yang gencar dipromosikan, tapi Mighty Strike Freedom Gundam dan Infinite Justice Gundam Type II tetap yang menjadi sorotan sekaligus mencuri perhatian utama.

Tak hanya soal karakter dan Gundam, lagu lama seperti TM Revolution - Meteor turut dibawakan ketika pertempuran mencapai klimaks.

Romansa Lacus dan Kira Jadi Kunci Cerita

Meski intrik perang dan politik sangat panas, namun kunci jalannya cerita tetap ada di kisah cinta antara Lacus Clyne dan Kira Yamato. Di Mobile Suit Gundam SEED Freedom kali ini, juga ditampakkan masing-masing kelemahan dan kegundahan dari mereka berdua.

Lacus seolah sedih karena merasa dirinya mengekang Kira ke dalam pertempuran yang tiada henti, ataupun Kira yang merasa tetap menanggung dosa dari berbagai perang dan tidak cocok dengan Lacus.

Kira pun awalnya juga sempat merasa cemburu dan tak berdaya dengan kehadiran PM Orphee Lam Tao yang mencoba untuk menguasai dan mengendalikan Lacus. Tao pun turut menjadi aktor di balik layar yang berusaha untuk menjebak dan memusnahkan Kira.

Akan tetapi, munculnya big brother Arthrun Zala menjadi penentu berubahnya alur cerita dan konflik, dimana ia mempunyai peran penting untuk menyelamatkan dan menyadarkan sang pilot karakter utama.

Secara keseluruhan, film Mobile Suit Gundam SEED Freedom sedikit membingungkan bagi para penonton ataupun fans Gundam yang masih baru, terutama jika belum menonton seri anime-nya.

Akan tetapi, jalan cerita filmnya tetap masih bisa dinikmati hingga akhir. Tak hanya itu, berbagai adegan pertarungan yang ditawarkan oleh franchise Gundam juga berhasil membuat penonton tetap bisa merasakan keseruan.

Tag

Visio

Hanya seorang budak korporat yang menyukai game, manga, anime.