[Opini] Comic Frontier 16 Kali Ini 'Adem Ayem' Tanpa Drama (Rada-Rada)

Event 12 Mei 2023
Hai, MedForians!

Tidak terasa sudah beberapa hari telah berlalu sejak Comic Frontier 16 (Kita singkat sebagai Comifuro setelah ini) diselenggarakan dari tanggal 6-7 Mei 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.

Kalau kalian belum tahu, let me explain to you. Comic Frontier atau yang lebih dikenal sebagai Comifuro adalah salah satu event jejepangan sekaligus merangkap sebagai event industri kreatif dengan mengambil inspirasi dari Comic Market atau Comiket dari Jepang.

Baca Juga: [Opini] Bagaimana Menghadiri Comifuro 15 Selama Dua Hari Penuh untuk Pertama Kalinya?

Saya sebagai salah satu penulis telah merasakan seperti apa mengunjungi Comifuro pada edisi ke-15 pada September tahun lalu... and it was a disaster. Masalah tiket, antrian, dan venue yang terlalu sempit menjadikan Comifuro 15 seperti 'cerita horor-nya' para otaku.

Namun terlepas dari semua kekacauan dari Comifuro 15, antusiasme dari para otaku tidaklah surut dan dengan pengalaman tersebut, edisi ke-16 dari Comifuro kembali digelar di ICE BSD dengan segala perubahannya (dan juga dramanya).

Berbekal rasa penasaran akan perubahan itu, kami dari #MedForSquad menceritakan seperti apa pengalaman kami menghadiri acara Comifuro 16 selama dua hari berturut-turut.

Disclaimer: Semua yang tertulis di artikel ini adalah murni pengalaman kami sendiri selama di Comifuro selama dua hari penuh. Tidak ada pihak yang ingin dijatuhkan dalam tulisan ini maupun memanaskan drama yang tidak bertanggung jawab.

Venue Sama, dan Lebih Besar Lagi

Seperti yang saya tulis sebelumnya, Comifuro 16 diselenggarakan dari tanggal 6-7 Mei 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, sama seperti Comifuro 15.

Namun untuk kali ini, pihak panitia menggunakan dengan 3 hall untuk menyelenggarakan Comifuro, dari hall 8-10 dari sebelumnya yang hanya hall 9-10 saja. Selain itu, main stage serta food court ditempatkan pada area tersendiri di hall 8 dan dijauhkan dari area circle yang menempati hall 9 secara tersendiri sehingga mobilitas dapat lebih baik.

Masih Mengantri Tiket, Tapi Lebih 'Sensible'

Sama seperti edisi sebelumnya, saya datang pada pukul 07.00 WIB untuk melihat bagaimana antrian tiket mengular, namun saya sudah melihat perubahannya di depan ICE BSD.

Kalau kalian ingat, Comifuro 15 diadakan berbarengan dengan konser K-Pop Seventeen di tempat yang sama (meskipun diselenggarakan di hall yang berbeda) yang memicu kemacetan panjang di sekitar ICE BSD. Namun kali ini, tidak ada kemacetan terlihat sepanjang pengamatan #MedForSquad pada pagi hari, semua lalu lintas berjalan lancar.

Perbedaan terbesar dari Comifuro 16 adalah lokasi penukaran tiketnya. Kali ini pihak panitia menempatkan loker penukaran tiket di area parkir, jauh dari pintu masuk Hall 10 dengan rambu penunjuk yang lebih jelas.

Berdasarkan pantauan kami, antrian sudah mengular sebelum pembukaan pada jam 09.00 WIB dan pembelian tiket on the spot (OTS) baru dibuka pada jam 11.00 WIB dengan rata-rata pengunjung mengantri selama satu sampai dua jam. Antrian dikabarkan mengular hingga Hall 5 namun arus antrian sudah lebih tertata dibanding Comifuro 15.

Oh iya, calo masih menjadi masalah laten event Comifuro. Sepanjang jalur antrean penukaran online, terlihat calo menjajakan tiket dengan harga 2-3 kali lipatnya. Tentu saya tidak merekomendasikan metode ini kalau hanya sekedar ingin ke venue lebih cepat.

Keramaian dan Komunikasi

Memasuki venue, penggunaan 3 hall untuk penyelenggaraan Comifuro lumayan terasa manfaatnya. Saya merasa lebih mudah bergerak sepanjang venue berkat tata letak main stage dan circle area yang dipisah pada hall tersendiri. Bahkan ketiga hall ini mampu menampung lonjakan keramaian yang terjadi pada pukul 15.00 WIB. Bagi saya yang sebelumnya mengunjungi Comifuro 15, this is a decent improvement.

Salah satu perbaikan lain dari Comifuro 16 adalah komunikasi. Kalian ingat kesulitan komunikasi di Comifuro 15 sampai hanya bisa menggunakan 'metode jadul' seperti telepon dan SMS? Kali ini #MedForSquad tidak menemukan kesulitan berarti dari segi komunikasi, terutama internet dari beberapa operator walaupun dengan kecepatan seadanya. Hey, but at least, kalian bisa melakukan transaksi non-tunai maupun chatting dengan teman tanpa perlu ribet.

Bagaimana Food Court-nya?

Dibandingkan dengan Comifuro 15 pada tahun sebelumnya yang di mana pengunjung hanya diberi opsi beli makanan di dalam venue dengan harga yang cukup menguras kantong atau beli di luar dengan harga yang murah tapi harus mengorbankan waktu untuk mengantri masuk kembali, pada tahun ini Comifuro 16 memberikan food court dengan opsi yang lebih beragam di Hall 8, bersebelahan dengan main stage yang luas sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat.

Mungkin kalian perlu mengakali bagaimana mengintari sekitar food court dikarenakan antrian pengunjung pada beberapa court tertentu yang sampai menggangu

Namun, dibalik kemudahan mencari makanan di food court, saya masih harus mengkritik keberadaan tong sampah yang terkesan seadanya di dalam venue. Lalu benar saja, sampah bertebaran dimana-mana menjadikannya pemandangan yang kurang mengenakkan.

'Adem Ayem' Tanpa Drama (Tidak Juga)

Kembali ke judul utama, selama kunjungan saya ke Comifuro 16 dalam dua hari penuh, entah kenapa saya tidak mendengar beberapa 'drama' signifkan selama acara berlangsung, alias berjalan 'adem ayem', antusiasme dari pengunjung juga begitu terasa.

Namun, kalau dilihat kebelakang lagi, sebenarnya Comifuro tidak terlepas dari drama, terutama sebelum acara dimulai.

Pertama, tanggal 6-7 Mei 2023 sebenarnya sudah diundur dari sebelumnya yang ditargetkan pada 11-12 Maret 2023 silam. Banyak pihak yang menyayangkan pengunduran ini yang sebenarnya pihak panitia sendiri juga tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan video klarifikasi yang dibawa oleh panitia sendir juga tidak membantu.

Selanjutnya soal ticketing yang sempat bermasalah dengan ditemukannya celah keamanan di Kisotix, atau drama komunitas Ngumpul Ngomik yang sampai komunitas membatalkan keikutsertaannya di Comifuro 16.

Namun begitu, semua drama tersebut sudah mereda sebelum acara dimulai. Sekali lagi, saya tidak mendengar drama yang aneh-aneh selama acara berlangsung... apart from the tebu juice, tapi siapa juga yang peduli?

Kesimpulan

It's much better than before...

Yah, itulah kesimpulan saya mengenai Comifuro 16 kali ini. Terlepas dengan permasalahan apalagi penundaan yang membuat beberapa pihak berang. Faktanya penundaan itu memberikan waktu bagi panitia untuk membenahi acara dari berbagai sektor yang menjadi permasalahan. Mulai dari arus antrian yang lebih terkendali, area yang jauh lebih luas, telekomunikasi yang tidak purba lagi, dan masih banyak berbagai hal positif lainnya.

Saya berharap segala hal positif dari Comifuro 16 ini dapat dilanjutkan lagi pada edisi mendatang.

See you again in Comufiro 17!

Tag

Dio Puja Altha

Di antara dengan Reza Lyon Kurniawan, Yehezkiel Frederik Ruru, Rizky Aufa Febrianto, Putu Arie Setyadharma

Seorang penulis yang selalu kebelet menulis melawan tangan saya yang gatel mengetik di keyboard (๑>◡<๑). Writing, Photography, and Subtitling, Just Doing Something Fun for My Own Sake (^^;)