Elon Musk saat memperkenalkan lini Tesla Model X pada 2015 lalu (Foto: Wikipedia)

Kacau! Elon Musk akan Larang Penggunaan Apple di Perusahaannya

Teknologi 11 Jun 2024

Pada event tahunan WWDC yang diselenggarakan pada Selasa (11/06) dini hari, Apple mengumumkan berbagai pembaruan dari produk mereka, termasuk versi sistem operasi iOS 18 yang mengintegrasikan model kecerdasan buatan dari OpenAI, ChatGPT secara menyeluruh pada sistem operasi mereka.

Namun, nampaknya tidak semua orang senang dengan pengumuman tersebut, salah satunya CEO dari Tesla dan SpaceX, serta pendiri dari The Boring Company, Elon Musk.

Baru-baru ini, dalam pernyataan di laman X pribadinya, Elon menyatakan akan melarang karyawan dari perusahaannya menggunakan gawai dari brand yang ikonik dengan logo apel tersebut, melansir dari GizmoChina pada Selasa (11/6).

"Ini merupakan pelanggaran keamanan yang tidak dapat diterima" ujarnya.

"Para pengunjung juga harus menitipkan perangkat Apple mereka di tempat khusus dengan sangkar Faraday," lanjutnya.

Khawatir akan Keamanan Pengguna

Elon Musk mengungkapkan bahwa dia khawatir tentang potensi dampak negatif dari integrasi kecerdasan buatan OpenAI dengan perangkat Apple.

"Begitu data Anda sampai ke (database) OpenAI, Tidak ada lagi yang dapat Apple lakukan. Mereka pada dasarnya menjual Anda." ujarnya.

Menurutnya, hal ini bisa mengarah pada kontrol yang lebih besar oleh satu perusahaan atas data dan pengalaman pengguna, yang berpotensi menimbulkan berbagai risiko privasi dan keamanan.

Reaksi dan Dampak Potensial

Pernyataan Musk ini tentunya memicu reaksi beragam dari berbagai pihak. Beberapa ahli teknologi dan pengamat industri menyatakan keprihatinan yang sama dengan Musk, terutama terkait isu privasi dan kontrol data.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa integrasi AI yang lebih dalam pada perangkat Apple bisa membawa manfaat besar bagi pengguna, seperti peningkatan efisiensi dan fitur-fitur baru yang inovatif.

CEO OpenAI, Sam Altman bersama CEO Microsoft, Satya Nadella pada peluncuran Microsoft Copilot. (Foto: Microsoft)

Berkali-kali Menuai Kontroversi

Pernyataan CEO nyentrik dari Tesla ini sebenarnya bukan kali pertama. Pada Maret lalu, Elon, yang pada 2018 menjadi investor awal dari OpenAI ini meradang ketika ia meminta bangku jabatan sebagai CEO dari OpenAI.

Namun permintaan tersebut ditolak oleh perusahaan OpenAI karena bertolakbelakang dengan latar OpenAI sebagai lembaga non-profit. Lalu, pada 2019, ketika OpenAI mulai merubah lembaga mereka dari non-profit menjadi capped-profit, Elon pun ikut mengomentari perihal tersebut pada laman X nya.

Bahkan, pada tahun lalu, menurut juru bicara Mozilla Foundation, lini produk kendaraannya merupakan produk kedua yang melanggar berbagai risiko privasi dan keamanan.

Sebagai bentuk kompetisi, Musk juga mendirikan startup AI miliknya sendiri, xAI. xAI ditaksir bernilai $24 miliar pada pendanaan Seri B, di mana mereka berhasil mengumpulkan $6 miliar di putaran terakhir.

Tag

Naufal Nurihsan Fauzi

Just your ordinary guy, that likes playing games, keen into tech stuff, and (sometimes) designing something.