Kacau! Elon Musk akan Larang Penggunaan Apple di Perusahaannya
Pada event tahunan WWDC yang diselenggarakan pada Selasa (11/06) dini hari, Apple mengumumkan berbagai pembaruan dari produk mereka, termasuk versi sistem operasi iOS 18 yang mengintegrasikan model kecerdasan buatan dari OpenAI, ChatGPT secara menyeluruh pada sistem operasi mereka.
Namun, nampaknya tidak semua orang senang dengan pengumuman tersebut, salah satunya CEO dari Tesla dan SpaceX, serta pendiri dari The Boring Company, Elon Musk.
Baru-baru ini, dalam pernyataan di laman X pribadinya, Elon menyatakan akan melarang karyawan dari perusahaannya menggunakan gawai dari brand yang ikonik dengan logo apel tersebut, melansir dari GizmoChina pada Selasa (11/6).
"Ini merupakan pelanggaran keamanan yang tidak dapat diterima" ujarnya.
"Para pengunjung juga harus menitipkan perangkat Apple mereka di tempat khusus dengan sangkar Faraday," lanjutnya.
And visitors will have to check their Apple devices at the door, where they will be stored in a Faraday cage
— Elon Musk (@elonmusk) June 10, 2024
Khawatir akan Keamanan Pengguna
Elon Musk mengungkapkan bahwa dia khawatir tentang potensi dampak negatif dari integrasi kecerdasan buatan OpenAI dengan perangkat Apple.
"Begitu data Anda sampai ke (database) OpenAI, Tidak ada lagi yang dapat Apple lakukan. Mereka pada dasarnya menjual Anda." ujarnya.
It’s patently absurd that Apple isn’t smart enough to make their own AI, yet is somehow capable of ensuring that OpenAI will protect your security & privacy!
— Elon Musk (@elonmusk) June 10, 2024
Apple has no clue what’s actually going on once they hand your data over to OpenAI. They’re selling you down the river.
Menurutnya, hal ini bisa mengarah pada kontrol yang lebih besar oleh satu perusahaan atas data dan pengalaman pengguna, yang berpotensi menimbulkan berbagai risiko privasi dan keamanan.
Reaksi dan Dampak Potensial
Pernyataan Musk ini tentunya memicu reaksi beragam dari berbagai pihak. Beberapa ahli teknologi dan pengamat industri menyatakan keprihatinan yang sama dengan Musk, terutama terkait isu privasi dan kontrol data.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa integrasi AI yang lebih dalam pada perangkat Apple bisa membawa manfaat besar bagi pengguna, seperti peningkatan efisiensi dan fitur-fitur baru yang inovatif.
![](https://mediaformasi.com/content/images/2024/06/MSFT-Nadella-OpenAI-Altman-09-official-joint-pic.jpg)
Berkali-kali Menuai Kontroversi
Pernyataan CEO nyentrik dari Tesla ini sebenarnya bukan kali pertama. Pada Maret lalu, Elon, yang pada 2018 menjadi investor awal dari OpenAI ini meradang ketika ia meminta bangku jabatan sebagai CEO dari OpenAI.
Namun permintaan tersebut ditolak oleh perusahaan OpenAI karena bertolakbelakang dengan latar OpenAI sebagai lembaga non-profit. Lalu, pada 2019, ketika OpenAI mulai merubah lembaga mereka dari non-profit menjadi capped-profit, Elon pun ikut mengomentari perihal tersebut pada laman X nya.
OpenAI was created as an open source (which is why I named it “Open” AI), non-profit company to serve as a counterweight to Google, but now it has become a closed source, maximum-profit company effectively controlled by Microsoft.
— Elon Musk (@elonmusk) February 17, 2023
Not what I intended at all.
Bahkan, pada tahun lalu, menurut juru bicara Mozilla Foundation, lini produk kendaraannya merupakan produk kedua yang melanggar berbagai risiko privasi dan keamanan.
Sebagai bentuk kompetisi, Musk juga mendirikan startup AI miliknya sendiri, xAI. xAI ditaksir bernilai $24 miliar pada pendanaan Seri B, di mana mereka berhasil mengumpulkan $6 miliar di putaran terakhir.